Selasa, 13 Maret 2012

Aku Sakit Karenamu, Gigi

Sudah 5 hari ini aku terbaring di ranjang. Berbaring bersama pasien lain di bangsal Kamboja,  Rumah Sakit Pelita Sehat ini.

Tiap mendengar nama bangsalku, yaitu Kamboja, pikiranku pasti langsung tidak karuan. Bayangkan saja, nama kamboja kan identik dengan kuburan, dan sekarang aku harus dirawat sebagai seorang pasien, di tempat yang selalu mengingatkanku akan kuburan.

“Don, ayo bangun sebentar nak. Dokter dan Suster sebentar lagi datang buat ngecek kondisi kamu.”, suara Ibuku menyadarkanku dari istirahat dan lamunanku.

Kubuka mataku sedikit demi sedikit. Kukucek perlahan mataku dengan hanya tangan sebelah kananku yang kugunakan. Ya, karena tangan kiriku sedang disusupi jarum infus yang mengalirkan cairan glukosa dari tabung infus.

“Halo Doni. Apa kabar? Gimana, sudah agak baikan?”
Suara dokter Nita terdengar begitu lembut menyapaku. Seperti biasanya, sebelum ia mengecek kondisi kesehatanku, ia akan menyapa dan menanyakan kabar pasiennya.

“Udah agak baikan dok. Cuma masih agak lemas saja.”, jawabku sekenanya. Badanku ini memang masih benar-benar lemas dan belum sanggup diajak ngobrol lama-lama. Pokoknya seakan setiap gerakanku sekarang seperti efek slow motion di film action, serba pelan alias lambat.

Segera setelah aku berkata seperti itu, dokter Nita mendekatiku. Menyingkapkan bajuku dan menempelkan stetoskopnya di dadaku.
“Ayo tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan”, perintahnya padaku.

Kuikuti perintahnya. Kutarik nafasku perlahan-lahan dan dalam, lalu kuhembuskan lagi keluar. Kulihat keseriusan dokter Nita memeriksa kesehatanku.
“Ya cukup”, katanya lagi padaku seraya menutup kembali dadaku dengan bajuku.

“Bagaimana dok keadaan anak saya? Kapan anak saya bisa pulang dari rumah sakit?”
Tanya Ibuku segera setelah dokter Nita usai memeriksa dan menggantungkan stetoskopnya kembali di lehernya. Rasa penasaran sekaligus cemas seketika tersirat di wajah Ibuku.

“Anak Ibu sudah melewati masa kritis. Doni ini tinggal butuh istirahat yang cukup saja. Yang penting jangan sampai banyak pikiran ya. Kalau kemajuannya seperti ini, 4 hari lagi Doni sudah bisa pulang ke rumah.”, jawab dokter Nita panjang lebar kepada Ibuku.

“Doni ini termasuk cepat masa penyembuhannya. Rata-rata orang butuh waktu minimal 2 minggu sampai dia sembuh. Tapi kalau Doni bisa seperti sekarang prosesnya, dia bisa pulang setelah 10 hari dirawat disini.”, jelas dokter Nita lagi.

“Saya tinggal dulu ya bu. Yang penting dijaga jangan sampai Doni ini kepikiran hal-hal yang bikin kondisi dia bisa ngedrop lagi.Obatnya Doni minum yang teratur”

“Iya dok. Terima kasih ya dok.”, balas Ibuku sambil menganggukan kepala dan tersenyum pada dokter Nita.

Segera setelah dokter Nita pergi, Ibu membalikkan badannya kepadaku dan berkata:
“Don..don..tuh, makanya kalau siang jangan suka tidur-tiduran terus. Tuh akibatnya kamu jadi kena demam berdarah gini kan.”
“Dah ayo, kamu makan dulu terus minum obat ya.”

“Iya bu..”, jawabku lemas.

Haduh inilah aku.
Aku sakit karenamu, GIGI.
GIGItan nyamuk Aedes Aegypti.

NB: Judul hari pertama #3HariSekaliNulisFF. Judul ini dikasih ama mas @momo_DM

10 komentar:

  1. cakeeepph!!!
    kreatif!!
    hahah

    BalasHapus
  2. @chemistryofray:

    Thanks far kunjungan dan komentarnya...
    Itu cerita kepepet kehabisan ide.
    Tadinya malah mau bahas gigi mobil...haha

    BalasHapus
  3. Seperti biasa. Always kereen :))

    BalasHapus
  4. jyaaaahahaha.. kreatif! GIGItan nyamuk toh.
    tp lagi-lagi bingung. depannya Abi kok belakangnya Doni?

    BalasHapus
  5. @windi teguh:

    Thanks wind...
    Tulisanmu juga keren kok..
    Mkasih kunjungannya ya wind...

    BalasHapus
  6. @wennywardila:

    Thanks nye kunjungannya...
    Dan lagi-lagi tulisanku kena ketelitiannya si unye..
    Mesti teliti lagi ni...

    BalasHapus
  7. GIGItan nyamuk demam berdarah? ;)))))
    *ngakak 4 bulan*
    kamu lucu deh :)))

    BalasHapus
  8. @@sheiilarizkia:

    Hehe..Thanks sheila udah baca dan komen...
    hehe..Kamu juga lucu sheila #ups...

    BalasHapus
  9. wahahhahaaa,,,
    ternyata GIGItan nyamuk toh...
    lucu bin manis ini mah..
    :)

    BalasHapus
  10. @Dina'dapon'Prabowo:

    thank you din kunjungannya..
    Yang nulis jug lucu bin manis lho #eh..

    BalasHapus

Jangan lupa komentarnya ya....:))

Masa Pertumbuhan Kita

Kalian pasti pernah menerima ucapan dari teman atau saudara kalian dengan bunyi kira-kira seperti ini " Makan yang banyak ya. Kan lagi ...