Sabtu, 25 Juli 2009

Taman Nasional Komodo Membawa Nama Baik Indonesia


Oleh: Robertus Benny Murdhani

 Taman Nasional Komodo adalah salah satu taman nasional yang ada di Indonesia. Namun keistimewaan dari taman ini daripada taman-taman nasional lain adalah karena taman yang mempunyai total luas wilayah 1,817  kilometer persegi (603 kilometer persegi untuk daratannya saja) mempunyai jenis fauna yang hanya ada di taman nasional ini, Komodo.

Komodo adalah hewan sejenis kadal raksasa yang dipercaya adalah hewan purba yang tidak mengalami proses evolusi. Jenis fauna ini tergolong jenis satwa langka dan harus dilindungi. Dari data tahun 2008, jumlah populasi Komodo yang bernama latin Varanus comodoensis, kurang 4000 ekor yang tersebar di tiga pulau besar di taman nasional itu yaitu Pulau Rinca dan Pulau Komodo dan Pulau Pidar.

Akhir-akhir ini Taman Nasional Komodo sedang ramai dibicarakan. Apa sebab? Ternyata Taman Nasional Komodo ini masuk dalam finalis New 7 Wonder kategori Natural Wonder bersaing dengan beberapa keajaiban alam lainnya seperti Amazon di Amerika Selatan dan air terjun Angel Falls di Venezuela. Lalu apa yang bisa kita lakukan agar Taman Nasional dapat ditetapkan menjadi salah satu dari 7keajaiban dunia kategori Natural Wonder??

Langsung saja buka http://www.new7wonders.com/ atau klik lewat link ini .

Untuk bisa memilih atau "nge-vote", kita terlebih dahulu harus register di situs tersbut dan membuat akun baru. Setelah mengisi semacam formulir pendaftaran, nanti kita akan diminta membuka email kita dan melakukan verifikasi pendaftaran. Selanjutnya ikuti saja petunjuk yang ada. 

Buat yang belum paham dengan bahasa inggris tapi tetap ingin "nge-vote" (situs new7wonder ini memang menggunakan bahasa Inggris) bisa menggunakan link dibawah ini untuk bahasa Indonesianya

http://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/%3Ffirstselect%3D6:91

AYO DUKUNG TAMAN NASIONAL KOMODO SEBAGAI SALAH SATU & KEAJAIBAN DUNIA YANG BARU. VOTE SEBELUM 31 JULI 2009.

Rabu, 01 Juli 2009

Lain Orang Lain Tarif

Oleh: Robertus Benny Murdhani

Melakukan perjalanan dengan kendaraan umum selalu punya cerita tersendiri buat saya. Kali inipun pengalaman yang saya alami kemarin malam dan tadi pagi.

Ceritanya kemarin saya dan beberapa teman saya pergi ke rumah teman saya di Cilacap. Kami berlima berangkat dari terminal Purwokerto dengan menumpang di bis (saya lupa namanya). Setelah menempatkan diri di kursi bis yang masih banyak kosong, tak lama setelahnya bis pun berangkat.

Sekitar 10 menit perjalanan, kondektur mulai menarik bayaran. Karena tak tahu, saya bertanya ke kondektur,"Berapa pak?". Dengan singkat, dia menjawab,"15 ribu mas". Panggilan temanku mencegahu untuk segera membayar karena temanku bicara, "biar aku aja yang bayar mas ben". Ya sudah saya pun menurutinya. Tak lama setelah urusan bayar-membayar, saya pun mengisi hampir sepanjang perjalanan dengan tidur. Meskipun kami diturunkan sebelum sampai Cilacap, kami masih beruntung karena teman kami segera menjemput kami dengan mobil dan mengantarnya ke rumah orang tuanya.

Nah judul "lain orang lain tarif" mulai muncul di otak saya ketika saya bertanya kepada teman yang membayari saya. "Tadi 5 orang kamu bayar berapa??",tanya saya. Teman saya itu menjawab, "30 ribu mas buat berlima". Masih dengan terheran-heran, saya menyahut "Padahal tadi aku disuruh bayar 15 ribu".

Memang tarif kendaraan umum, terutama bis, sangat membingungkan saya. Saya selalu bingung saat membayar tarif perjalanan dengan bis. Entah berapa harga tarif perjalanannya sebenarnya karena kadang ada calo-calo yang dengan seenaknya memberikan harga yang mahal.

Cerita lain "lain orang lain tarif" saya alami lagi di pagi harinya ketika pulang dari Cilacap ke Purwokerto. Karena kebetulan saya ada urusan di siang harinya, jadi saya pun pulang sendiri (teman-teman saya masih ingin main di pantai....). Nah ketika ditarik bayaran, segera kuberikan uang 7 ribu yang sudah kupersiapkan di kantong baju. Saya menyiapkannya karena teman saya yang asli Cilacap bilang kalau tarifnya berkisar 6-7 ribu. 

Tak lama setelah keluar dari terminal Cilacap, ada seorang ibu yang naik ke bis dan duduk di bangku di depan bangku saya. Kondektur pun segera datang dan segera menarik bayaran. Yang saya lihat dan dengarkan, si ibu memberikan uang 5 ribu rupiah untuk Cilacap ke Purwokerto. Tapi sang kondektur berkata dengan meyakinkan, "dari Cilacap ke Purwokerto bayarnya 10 ribu bu". Dan "lain orang lain tarif" pun lagi-lagi terjadi.



Selasa, 30 Juni 2009

Kehilangan dan Keikhlasan


Oleh: Robertus Benny Murdhani

Akhir-akhir ini dunia sedang berkabung. Kita telah kehilangan seorang "King of Pop", Michael Jackson, yang terkenal dengan tarian 'moon walking' nya yang sangat khas itu. Terlepas dari segala kontroversi, masalah dan pendapat-pendapat negatif tentang dia, Jacko memang pantas dengan disebut "King of Pop" dengan sederet album yang terjual jutaaan kopi. Kematiannya membuat banyak orang yang menangis dan kehilangan sosok pujaannya.

Kehilangan sesuatu memang membuat orang sedih. Apalagi bila yang hilang itu adalah seseorang ataupun sesuatu yang sungguh bernilai dan berharga di mata orang yang kehilangan. Tak jarang orang menangis berhari-hari dan bermurung muka karena kehilangan sesuatu.

Seperti orang kebanyakan, saya pun merasa sedih ketika kehilangan sesuatu ataupun seseorang. Yang terakhir saya alami adalah kehilangan HP Haier Smart D1200P (lihat gambar). Yah meskipun harganya tidak semahal Blackberry, tapi cukup membuat saya sedih. Bukan karena kehilangan  hp itu saja, namun juga karena saya sedih telah bertindak ceroboh. Ini bukan kali pertama saya bertindak ceroboh dan kehilangan sesuatu. Setidaknya sudah 3 kali saya bolak-balik mengurus surat keterangan kehilangan untuk dompet dan ATM saya.

Ada beberapa hal yang membuat Hp ini terasa berarti buat saya. Yang pertama karena hp ini yang membuat saya bisa berinternetan murah di rumah. Dengan bonus data 2GB perbulan selama 6bulan, saya bisa berinternetan sepuasnya di rumah. Yah walaupun dengan kecepatan akses yang tidak terlalu cepat. 

Hal yang kedua (dan terakhir deh...) yang membuat saya merasa butuh hp ini adalah karena hp ini sedang saya butuhkan untuk koneksi internet dalam rangka mencari referensi-referensi untuk skripsi saya. Dengan hilangnya hpku ini, terpaksalah saya kembali menyambangi warnet. Pengeluaran sedikit nambah deh.

Yah akhirnya hanya keikhlasan yang bisa saya lakukan sekarang. Keikhlasan untuk kehilangan sesuatu yang berharga. Toh tak ada gunanya kesedihan yang berlarut-larut gara-gara kehilangan sesuatu. Saya yakin kalau jodoh pasti balik lagi. Kalaupun tidak, Tuhan pasti bakal mengganti dengan sesuatu yang lebih dari sesuatu yang hilang itu.

Nb : Buat yang menemukan hp saya, semoga hp saya bisa bermanfaat. Jangan digunain buat yang macam-macam ya.

Senin, 29 Juni 2009

Tiga Belas

Oleh : Robertus Benny Murdhani

Apa yang terpikir di pikiran seseorang ketika menyebut angka 13 tahun??

Saya yakin orang akan berpikir tentang kesialan. Angka 13 memang sudah lama melekat dengan kesialan. Ada banyak cerita yang mungkin mendasari kenapa angka 13 disebut angka sial. Ada yang menganggap angka 13 sebagai angka setan dan merupakan bagian dari ritual tertentu untuk menyembah setan. Coba saja search di "google" dengan kata kunci "sejarah tiga belas angka sial". Akan banyak bermunculan banyak artikel-artikel yang terkait dengan hal itu. Berikut saya cuplik dari situs ini.

Mengapa angka 13 dianggap angka yang membawa kekurang-beruntungan? Sebenarnya, kepecayaan tahayul dan aneka mitos yang ada berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah. Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Fir’aun yang kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya—terlebih oleh kaum Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis—dan sekarang ini, ajaran Kabbalah telah menjadi tren baru di kalangan selebritis dunia. Penyisipan simbol angka 13 terbesar sepanjang sejarah manusia dilakukan kaum ini ke dalam lambang negara Amerika Serikat. The Seal of United States of America yang terdiri dari dua sisi (Burung Elang dan Piramida Illuminati) sarat dengan angka 13. Inilah buktinya: -13 bintang di atas kepala Elang membentuk Bintang David. -13 garis di perisai atau tameng burung. -13 daun zaitun di kaki kanan burung. -13 butir zaitun yang tersembul di sela-sela daun zaitun. -13 anak panah. -13 bulu di ujung anak panah. -13 huruf yang membentuk kalimat ‘Annuit Coeptis’ -13 huruf yang membentuk kalimat ‘E Pluribus Unum’ -13 lapisan batu yang membentuk piramida. -13 X 9 titik yang mengitari Bintang David di atas kepala Elang.

Tapi  apa benar angka 13  selamanya sial. Coba saja berpikir, berapa rata- rata umur seorang anak memasuki usia puber?? 13 bukan. Pada umur 13 lah, rata-rata anak mulai memasuki masa pubertas. Masa dimana terjadi peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Masa dimana terjadi perubahan-perubahan seperti anak-anak  perempuan mulai mendapatkan menstruasi, anak laki-laki mulai berubah suaranya, dll. Bukankah itu suatu hal yang baik dan sama sekali bukanlah sebuah kesialan.

Atau contoh lain adalah pengalaman yang baru hari ini saya alami. GAJI 13.

Yap, hari ini orang tua saya mendapatkan gaji ke-13. Gaji 13 adalah sejumlah uang yang diberikan kepada PNS dan pensiunan dengan jumlah sebesar gaji bulanan tanpa potongan. Ya ibaratnya ada bulan ke-13 setelah bulan Desember.Bagi orang tua saya, uang ini sangat membantu. Untuk membayar utang, tagihan ini itu dan sebagainya sehingga dalam waktu beberapa hari saja, uang itu telah ludes. Ah sudah ah, jangan terlalu banyak tentang orang tua saya. Yang saya tekankan disini kan bahwa angka 13 tidak selalu identik dengan kesialan bukan.

13 sama seperti angka-angka lainnya seperti 12, 14, 15 , dll. Toh, setahu saya yang pengetahuan agamanya rendah, Tuhan pun tidak pernah menyebut angka 13 sebagai angka yang terkutuk. Kalau terkutuk, pasti Tuhan sudah menghapus angka 13 di semua hal di seluruh dunia ini. Benar tidak???




Jumat, 12 Juni 2009

Bertiga di Telepon

Tadi pagi, ketika saya sedang melipat baju di rumah, Hpku berdering. Pikir saya, siapa nih yang menelepon saya pagi ini. Ketika kulihat layar Hp saya, nama "domi' teman saya dari medan terbaca di sana. Wah, tumben nih teman saya ini menelepon.

Segera setelah kuangkat telepon itu, terdengar suara teman saya disana. "Halo Ben", itulah kira-kira kata yang mengawali obrolan saya. Setelah sedikit basa-basi, dia berkata "tunggu bentar ya ben". Sambil menunggu, saya melangkah keluar rumah. Berusaha mencari sinyal agar pembicaraan lebih jelas.

"Halo Ben"....Suara laki-laki yang kukenal terdengar di ujung telepon sana. Ya, itu suara Yayan temanku dari Jogja, sekaligus pacar dari Domi. Saya pun langsung bingung dan bertanya, "kalian lagi dimana?". Pikir saya saat itu mereka sedang bersama di sebuah tempat. Dan tawa mereka pun terdengar. "Kami lagi di jogja", jawab mereka. Masih tidak percaya dengan jawaban itu saya pun bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama. Dan lagi-lagi jawaban yang sama pula yang saya dapatkan, masih diiringi dengan gelak tawa.

Tak habis pikir dengan keadaan itu, saya pun melanjutkan percakapan denegan mereka berdua. Banyak hal yang kami bicarakan, meski terkadang kebuntuan membuat kami terhening untuk sesaat. Dan tiba-tiba "Halo lin, ada Benny juga nih disini". Kalimat itu aku dengar dari Yayan. Lalu disusul dengar suara Lina, temanku yang lain. Dan disitu kebingunganku terpecah.

Ternyata sedari tadi teman saya Domi melakukan conference alias panggilan untuk beberapa orang sekaligus. Wah, dikerjain saya nih. "wah, ternyata kalian mengerjai aku ya", ucap saya kepada Domi dan Yayan. Gelak tawa kembali pecah dan membuat obrolan semakin ramai. Sampai sekitar 47 menit kami bertiga ngobrol, terutama tentang kuliah kami masing-masing, samapi si Yayan berkata kepada Domi, "Dom, kamu bener nelpon nomor XLnya Benny". Yang ditanya menjawab "Bener kok Yan". Tapi disini, saya menjawab "Dom, nomorku SMART bukan XL". Waaaaaa.........

Masa Pertumbuhan Kita

Kalian pasti pernah menerima ucapan dari teman atau saudara kalian dengan bunyi kira-kira seperti ini " Makan yang banyak ya. Kan lagi ...