Minggu, 21 September 2014

Sekilas Pandangan Saya Tentang Kurikulum 2013


Berbicara mengenai Kurikulum 2013 yang saat ini diterapkan menjadi sistem pendidikan di Indonesia, pikiran saya langsung terbayang dengan sistem pendidikan di Finlandia, yang saat ini menjadi salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia. Indonesia memang rasanya masih jauh untuk menyaingi Finlandia dalam hal pendidikan, namun sepertinya Kurikulum 2013 ini mampu membawa kita ke arah yang sana.

Mengapa saya berkata bahwa Kurikulum 2013 kita mampu membawa kita ke arah sistem pendidikan seperti yang dimiliki oleh Finlandia?

Sebelum lebih jauh berbicara mengenai Kurikulum 2013, saya ingin menceritakan sedikit gambaran mengenai sistem pendidikan yang diterapkan oleh Finlandia. Berdasarkan berbagai artikel yang saya baca dan pelajari, salah satu yang menjadi kunci keunggulan dari sistem pendidikan Finlandia adalah bagaimana para murid di sana tidak dibebani dengan tambahan jam sekolah, tugas tambahan, maupun hal-hal lain yang membuat muridnya merasa berat. Sebaliknya, murid-murid diberi kebebasan untuk mandiri di dalam mencari informasi-informasi tambahan yang dibutuhkannya bahkan termasuk menentukan sendiri jadwal ujian untuk pelajaran yang dirasa telah mereka kuasai.

Dari segi penilaian, pendidikan di Finlandia tidak mengenal sistem ranking untuk para siswanya. Hal ini karena para guru di Finlandia merasa bahwa jika mereka menerapkan sistem ranking, mereka akan terfokus hanya pada anak tertentu saja. Dan, dengan adanya ranking, ditakutkan anak-anak yang berada di peringkat bawah akan merasa minder dan malu yang berujung minat belajar mereka akan menurun. Bahkan para guru-guru disana sangat menghindari memberi kritik terhadap para murid. Setiap murid diperbolehkan untuk berbuat kesalahan.
 
Secara singkat bisa saya simpulkan bahwa pendidikan Finlandia bertujuan untuk menghasillkan anak-anak yang tidak hanya cerdas saja, tapi juga menjadi anak yang mampu mandiri, bertanggung jawab dan kreatif.

Lalu bagaimana dengan Kurikulum 2013 yang saat ini sedang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA?

Beruntunglah karena saya memiliki istri seorang guru sehingga saya tak kesulitan untuk mendapatkan buku yang digunakan para murid di kelas IV, kelas yang diajarnya saat ini. Saya pun segera mencoba mencari tahu apa seperti apakah karakteristik Kurikulum 2013 ini, terutama untuk kelas IV SD.

Begitu membaca kata pengantar dari buku siswa kelas IV, saya tertarik dengan tujuan dari Kurikulum 2013 ini. Dari sisi tujuan, Kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada sisi kreativitas dan komunikasi. Sepertinya dengan kurikulum ini, sisi kreativitas yang selama ini terkubur dalam-dalam akibat metode menghafal sedikit demi sedikit mencoba dihapuskan.

Saya sempat berbincang dengan istri saya mengenai metode seperti apa yang dipakai di Kurikulum 2013 untuk menggali sisi kreativitas dan komunikasi dari siswa. Jadi, di kurikulum ini, siswa lebih ditekankan untuk lebih berani menyuarakan pendapatnya dan mengkomunikasikan idenya pada saat kegiatan belajar mengajar. Saya pernah membaca sebuah artikel mengenai pendapat orang asing terhadap karakteristik orang Indonesia yang cenderung kurang mampu mengkomunikasikan pendapatnya. Saya optimis beberapa puluh tahun mendatang, jika Kurikulum 2013 ini dapat dilaksanakan dengan konsisten dan terus dikembangkan, stigma negatif seperti itu akan bisa dihapuskan. Generasi muda yang saat ini sedang dididik dengan Kurikulum 2013 akan menjadi orang-orang yang mampu menjadi mengkomunikasikan pendapatnya dan tentunya penuh dengan kreativitas. Karena menurut saya, ketika orang mampu mengekspresikan pendapatnya dengan penuh kebebasan, dengan sendirinya orang terlatih untuk berpikir kreatif.

Menelisik lebih jauh mengenai Kurikulum 2013, saya sempatkan untuk membaca buku siswa lebih detil. Setelah membaca beberapa halaman, saya tertarik dengan bentuk-bentuk soal yang ditanyakan di dalam buku siswa. Lihat saja salah satu contoh soal ini:
Sumber: Buku Siswa Kelas IV Tematik IV Hal. 3

Kurikulum 2013 sangat berbeda dengan kurikulum-kurikulum lain yang sebelumnya pernah diterapkan di Indonesia. Di kurikulum yang baru diterapkan setahun yang lalu ini, pelajaran diajarkan secara tematik dan saling terkait. Misalnya saja dari contoh soal di atas. Dalam soal tersebut, anak diminta untuk mengamati peta, menyebutkan jenis pekerjaan apa saja yang berada di dataran rendah, dataran tinggi, dan perairan. Dengan menjawab soal ini, menurut saya siswa aka diajak untuk berpikir secara kompleks. Yang pertama, siswa diajak belajar mengenai geografi karena dia harus membaca peta, termasuk membaca "Legenda" dan mata angin. Yang kedua, anak diajak belajar mengenai apa itu dataran rendah, dataran tinggi dan perairan. Disini sudah dua hal yang dipelajari. Dan terakhir, ketika diinta menyebutkan jenis pekerjaan sesuai dengan tempatnya, anak diajak berpikir mengenai pekerjaan yang ada dan merelasikannya dengan tempat dimana mereka belajar.

Saya jadi membayangkan lagi jaman SD saya dulu dimana setiap harinya saya dituntut untuk menghafal pelajaran yang saat ini sudah tak lagi saya ingat. Semoga dengan metode pembelajaran tematik dan saling terkait ini, anak-anak Indonesia ini nantinya bisa berpikir kritis, kreatif dan komprehensif. Ah, andai saja saya sekarang masih SD pasti senang rasanya tak harus banyak menghafal materi. Enaknya lagi, saya tak harus membawa banyak buku pelajaran karena buku Kurikulum 2013 disusun berdasarkan tema, dimana sebuah buku tematik di dalamnya sudah mencakup beberapa pelajaran.

2 komentar:

  1. Tapi kok anak saya malah lebih banyaaaask PR dan tugasnya

    BalasHapus
  2. Klo diliat Dari sisi guru mah enak2 aja... Coba Dari sisi murid! Perspektif siswa! Kurikulum 2013 pulang sore tapi tugas PR banyak Dan materinya gak jauh berbeda Dari KTSP, klo pergi jam 6.45 - 15.00 knp nggak dibahas materi Tampa tugas2 sepele yg harus dikerjakan berkelompok?! Padahal klo sendiri lbh efisien Dan hemat?!!

    BalasHapus

Jangan lupa komentarnya ya....:))

Masa Pertumbuhan Kita

Kalian pasti pernah menerima ucapan dari teman atau saudara kalian dengan bunyi kira-kira seperti ini " Makan yang banyak ya. Kan lagi ...