Senin, 24 Juni 2013

Harga BBM Naik dan Isi Celengan Turun


sumber gambar: www.uang-kuno.com

Pengurangan subsidi BBM yang menyebabkan kenaikan tarif baru BBM premium, dari semula Rp.4.500 per liter, menjadi Rp. 6.000 per liter. Sejak kenaikan pada tanggal 22 Juni 2013 pukul 00.00 tersebut, saya sebagai seorang pengguna setia transportasi Kopaja dan Transjakarta pastinya sudah memperkirakan akan adanya kenaikan tarif angkutan umum, terutama kedua jenis angkutan umum tersebut.

Dugaan saya separuh salah dan separuh benar, karena ternyata di sore hari, saat saya menaiki Kopaja dari daerah rumah saya di bilangan Antasari Jakarta Selatan menuju Blok M  tanggal 22 Juni, tarif Kopaja sudah naik dari Rp. 2000 menjadi Rp. 2.500. Untung saja, saat saya menggunakan Transjakarta pada tanggal 23 Juni 2013, tarif Transjakarta masih tetap Rp. 3.500. Untunglah...:)

Itu kan tadi dampak kenaikan harga BBM terhadap kenaikan tarif angkutan umum.
Lalu sekarang, apa dong hubungan harga BBM yang naik dengan isi celengan yang turun? Emang ada kaitannya ya?

Ya ada dong.
Jadi gini. Biasanya saya yang pengguna Transjakarta ini, membayar tiket dengan uang lebih. Jadi dengan harga tiket Rp. 3.500, biasanya saya membayar dengan dua lembar uang dua ribuan, ataupun selembar uang sepuluh ribuan. Pokoknya, saya selalu mendapatkan pecahan uang logam 500-an. Dan biasanya pula, uang logam 500 itulah yang saya sisihkan untuk dimasukkan ke dalam celengan.

Tapi sekarang...
Dengan kenaikan tarif Kopaja dari Rp.2.000 ke Rp.2.500, maka otomatis membuat saya harus menyiapkan selalu uang logam 500. Karena, seringkali yang terjadi di Kopaja adalah saat saya membayar dengan uang Rp. 3.000, maka si kondektur atau kenek tidak akan memberi uang kembalian kepada saya. Alasannya ya dia tidak punya uang kembalian 500 perak.

Nah, sudah paham kan apa yang ingin saya maksud dengan judul tulisan ini.
Jadi, uang kembalian 500 perak dari Transjakarta, yang dahulu biasanya saya masukkan ke dalam celengan, sekarang saya pakai untuk membayar ongkos Kopaja yang sebesar Rp. 2.500 itu. Alhasil, lama-kelamaan, isi celengan saya jadi gak nambah-nambah. Hehe..

Itu sih menurutku salah satu dampak tidak langsung dari harga BBM yang naik. 
Apa kamu mengalami hal yang sama seperti saya?
:)


4 komentar:

  1. Celengan turun, tapi tabungan naik, hehehe. Lumrah BBM naik, sebab toh harga-harga tiap tahun naik, masak ada harga yang terus-menerus konstan. Lha orang-orang pun juga maunya tiap tahun pendapatan naik. Jadi, sebetulnya semuanya bakal naik, nggak ada yang turun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tabungan naik? Aminnnnn...:)
      Iya sih. Sebenarnya harga memang akan selalu naik, dan gak pernah akan turun. Etapi sempat liat si harga emas turun.Bener atau enggak tuh ya.

      Makasih sudah blogwalking.:)

      Hapus
  2. waduh itu mah bukan lagi isi celengan turun, tapi gak bisa nyeleng lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha..Dan ternyata Kopaja dan Metro Mini malah naik jadi 3000 perak...

      Hapus

Jangan lupa komentarnya ya....:))

Masa Pertumbuhan Kita

Kalian pasti pernah menerima ucapan dari teman atau saudara kalian dengan bunyi kira-kira seperti ini " Makan yang banyak ya. Kan lagi ...