Sabtu, 07 Februari 2015

Sepintas Bicara Tes IELTS

Sumber gambar : disini

Jadi ceritanya hari ini saya baru saja selesai mengikut tes IELTS. Seperti kebiasaan lama saya yang suka berbagi pengalaman tes, maka kali ini pun saya ingin berbagi pengalaman saya mengenai tes IELTS. Jika di beberapa blog lain banyak yang bercerita mengenai pengalaman mereka mempersiapkan IELTS, maka saya disini ingin membahas seperti apa tes IELTS itu. Mungkin tulisan ini berguna bagi orang-orang yang ingin lebih tahu gambaran tes IELTS.

Tes IELTS adalah tes untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris seseorang berdasarkan 4 skill utama dalam berbahasa Inggris, yaitu Listening, Reading, Writing dan Speaking. Yang akan saya ceritakan disini adalah murni berdasarkan pengalaman saya. Jadi ini bukan sama sekali tips dan trik dari seorang master IELTS. Jangankan menjadi master, skor IELTS saya belum keluar sama sekali. hehe. So, let's move on to the main topics.

1. Listening

Tes ini akan menguji tingkat konsentrasi dan pendengaran kita. Karena ini menguji konsentrasi kita, saya menyarankan untuk meminimalkan beberapa hal yang mampu mengganggu konsentrasi seperti rasa lapar atau ingin buang air kecil/besar. Di IALF, tempat saya mengambil tes IELTS, kami diminta berkumpul di tempat sekitar pukul 07.30 wib. Saya sangat menyarankan untuk sarapan pada pagi harinya, untuk mencegah konsentrasi kalian atau teman-teman kalian pecah gara-gara mendengar bunyi "panggilan alam" dari perut kalian. Untuk kalian yang punya jadwal rutin BAB (buang air besar) di pagi hari, usahakan untuk tidak menundanya. Karena selama tes Listening, kita tidak akan diperbolehkan untuk izin keluar ke toilet.

Tes Listening terdiri dari 40 soal, dengan waktu 30 menit. Di akhir waktu 30 menit tadi, disediakan waktu 10 menit untuk menuliskan jawaban kalian di lembar jawaban. Jadi selama soal-soal diperdengarkan, para peserta ujian biasanya mencorat-coret jawabannya di lembar soal. Kalau kalian pede dengan jawaban kalian, kalian diperbolehkan kok untuk langsung menuliskannnya di lembar jawaban.

Dalam tes ini terdapat 4 Section, dimana jika dihitung rata-rata, satu Section terdiri dari 10 soal. Jika 30 menit dibagi dengan 40 soal, maka waktu kalian untuk mengerjakan satu soal adalah 30 : 40 = 0,75 menit alias 45 detik (koreksi ya hitungan saya kalau hitungan saya salah. :)). Waktu adalah kunci di dalam tes Listening, jadi pastikan jika kalian terlewat satu soal, segera move on ke soal berikutnya. 

Di antara beberapa soal di dalam satu Section dan di antara perpindahan antar Section, terdapat jeda waktu. Nah, sebaiknya kalian memanfaatkan jeda waktu ini untuk mencorat-coret setiap soal yang ada. Tandai kata-kata yang bisa menjadi signal sebelum jawaban yang dicari diperdengarkan. Untuk beberapa soal, kalian juga bisa memperkirakan jenis jawabannya. Misal di soal tertulis kata-kata yang tertulis "Telephone number .............". Dari pertanyaan tersebut, kita bisa menebak bahwa jawaban yang dicari adalah deretan angka. Prepare your ears because listening to numbers is not easy thing. Saya pribadi adalah orang yang lemah dalam mendengar angka-angka dan pengejaan huruf. Jadi saya selalu pusing setiap kali ada soal-soal yang menampilkan angka atau pengejaan huruf (dan jenis soal ini selalu ada).

2. Reading

Untuk yang tidak hobi baca, tes ini adalah tes terberat. Di tes ini kita akan disuguhkan 3 buah bacaan alias Reading Passage. Urutan bacaan merupakan urutan tingkat kesulitan. Jadi Reading Passage 3 adalah yang tersulit, dibandingkan dengan Reading Passage 1 dan 2. Dari 3 bacaan ini, terdapat 40 soal yang harus dijawab dalam waktu 60 menit. Jika dikalkulasikan, 1 soal bisa dikerjakan dalam waktu 1 menit 30 detik. Lumayan, dibandingkan dengan tes Listening.

Saran saya ketika mengerjakan soal-soal Reading, selalu perhatikan jenis soalnya. Jika jenis soalnya tidak meminta kalian untuk menyimpulkan paragraf atau menentukan heading dari tiap paragraf, jangan pernah membaca seluruh paragraf detil karena itu akan membuang waktu. Jika di dalam soal terdapat hal yang spesifik misalnya tahun atau nama seseorang, maka kalian hanya harus fokus pada tahun atau nama seseorang tersebut dan mencarinya di dalam bacaan. Biasanya jawaban pertanyaan kalian akan ada di sekitar kalimat yang memuat hal spesifik tersebut.

Tips saya untuk tes Reading adalah kerjakan semua soal yang termudah karena tidak akan ada pengurangan nilai jika jawaban kalian salah. Oh iya, jangan sampai salah untuk menulis jawaban ya, karena kesalahan singular atau plural saja akan dianggap salah. Dan ingat, seperti halnya di 3 tes lainnya, selalu perhatikan perintah alias instruction. Jika diminta hanya menuliskan satu kata, ya tulis satu kata pada lembar jawaban kalian. Ini penting kawan.

3. Writing

Writing is like a nightmare for me, since it is so grammar based assessment. Bagi saya ini adalah bagian dari tes IELTS yang paling sulit. Soalnya memang hanya terdiri dari 2 soal, tapi memikirkan jawabannya itu yang sulit.
Terdapat 2 Task dalam tes Writing. Di Task 1 kalian akan diminta untuk membuat report atau membuat deskripsi dari data yang disajikan. Data ini bisa berupa chart, grafik, tabel, peta ataupun diagram alur. Dan jangan kaget jika di Task 1, kemungkinan untuk mendapatkan 2 data itu sangatlah besar, seperti yang saya alami tadi siang. Saya mendapatkan satu bar chart dan tabel tentang bagaimana pria dan wanita di Inggris menghabiskan waktunya untuk kegiatan household activities dan leisure activities.

Jenis pertanyaan yang muncul bisa berupa perbandingan data, mendeskripsikan tren atau menjelaskan alur sebuah proses. Untuk tips-tips seputar Writing Task 1 ini bisa kalian dapat dengan googling. Saya belum pede untuk berbagi lebih detil mengenai Writing Task 1. Yang jelas persiapkan diri kalian dengan latihan menulis dengan beragam bentuk data.

Selanjutnya, untuk Writing Task 2, kalian akan diminta untuk menulis opini berdasarkan data. Tadi siang saya diminta untuk membuat tulisan untuk menanggapi soal mengapa museum dan bangunan bersejarah hanya ramai oleh turis, bukan oleh orang lokal. Saya pun diminta untuk memberikan solusi untuk menarik kedatangan orang lokal ke museum dan bangunan bersejarah.

Sekali lagi, tips dan trik Writing Task 2 bisa kalian cari melalui mesin pencari Google atau mesin pencari lain. Usahakan melihat contoh-contoh tulisan yang mendapat band score 8 atau 9. 

4. Speaking 

Ini dia urutan tes kedua yang tersulit menurut saya. Kenapa? Karena disini kita harus berpikir cepat untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh seorang native speaker yang menjadi penguji kita.
Tes Speaking ini terdiri dari 3 Section. Di Section 1 kalian akan ditanya hal-hal yang umum seperti misalnya rumah, kampung halaman, teman, hobi, pekerjaan dan hal-hal umum lainnya. Di Section 2, kita akan diminta untuk berbicara tanpa jeda selama 2 menit mengenai topik yang akan diberikan oleh penguji kita. Tenang saja, kita akan diberi waktu 1 menit untuk membuat catatan mengenai apa yang akan kita bicarakan. Hari ini saya mendapat soal mengenai interesting conversation, dimana di dalamnya ditanyakan dengan siapa, dimana, kapan, apa yang dibicarakan dan alasan mengapa saya menganggap percakapan tersebut menarik.
Berlanjut ke Section 3, disini kita akan ditanya lebih detil mengenai topik pada Section 2. Di Section 3 ini saya ditanyakan apa perbedaan berbicara pada wanita dengan berbicara pada sesama pria, apa perbedaan berbicara langsung dengan berbicara lewat telepon, dan pertanyaan-pertanyaan lain seputar conversation. Dari yang saya amati, penguji akan bertanya lebih detil mengenai jawaban-jawaban kita. Jadi sepertinya, pertanyaan-pertanyaan yang dia ajukan adalah murni spontan menanggapi jawaban-jawaban saya.


Yap, itulah tulisan singkat saya mengenai tes IELTS. Doakan saya ya semoga hasil tes hari ini bisa sesuai dengan harapan saya dan sesuai dengan yang saya butuhkan untuk mendaftar beasiswa dan universitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa komentarnya ya....:))

Masa Pertumbuhan Kita

Kalian pasti pernah menerima ucapan dari teman atau saudara kalian dengan bunyi kira-kira seperti ini " Makan yang banyak ya. Kan lagi ...