Bunyi gemuruh petir menyambar masih terdengar dari luar
rumahku. Tetesan hujan seakan mengisi seluruh ruang pendengaranku malam ini.
Sudah sejak pukul 6 sore tadi hujan mengguyur kawasan rumahku. Sepertinya
langit begitu rindu pada bumi, hingga ia menangis tiada henti.
Disini, aku tengah terbaring di atas ranjangku. Tanganku
masih lincah di antara tombol-tombol laptopku. Terus menari seakan tak kenal
lelah. Mencoba menyusun kata demi kata yang menyesakki pikiran dan minta untuk
dikeluarkan. Baris demi baris tersusun rapi, berjajar membentuk paragraf-paragraf.
Aku, disini. Di bawah
udara yang tengah dicumbu hujan.
JIka hujan saja berani
mencumbu udara yang tak pernah membalas cumbuannya
Kenapa aku tak punya
setitik keberanian untuk menyampaikan rasa ini kepadamu
Rasa ini terlalu besar untuk kusampaikan lewat bibirku yang kecil
Bahkan untuk mengalir dari hatiku saja sulit
Aku takut pembuluh darahku akan pecah jika dilewatinya
Raksasa rasa di hati kecilku.
Meraja meski tak memiliki ratu
Tertawa meski tak bahagia
- 14 Desember 2013 -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya ya....:))