Udah lama banget sih pengen cerita tentang tes akhir CPNS Kemenlu 2010. Tapi dulu kesedihan yang mendalam karena tidak ketrima di Kemenlu (lebay....hehe), akhirnya baru sekarang saya mencoba mengingat-ingat tes akhir CPNS Kemenlu tahun 2010 kemaren.
Tes akhir CPNS Kemenlu 2010 terdiri dari serangkaian 4 tes yang berbeda-beda, yaitu
1. Tes pengetahuan IT
2. Tes wawancara psikologi
3. Tes wawancara substansi
4. Psikotes
Angka 1 sampai 4 diatas bukan menunjukkan urutan, karena tiap orang bisa mendapatkan urutan yang berbeda untuk keempat tes tersebut. Saya sendiri dimulai dari tes pengetahuan IT, lalu psikotes, tes wawancara psikologi, dan terakhir adalah tes wawancara substansi. Mari saya bahas satu persatu (sepanjang saya masih inget ya).
Tes pengetahuan IT terdiri dari soal pilihan ganda dan soal essay. Jumlah pilihan gandanya sekitar 40 soal (kalo tidak salah ya). Sedangkan soal essaynya cuma 5 soal.
Materi soal yang keluar di pilihan ganda seputar istilah-istilah komputer, nama tokoh-tokoh penting di bidang IT. Nama Mark Zuckerberg, sang pencipta Facebook, termasuk salah satu soal yang keluar di soal. Saya yakin kalau yang biasa maen komputer, atau yang rajin ngenet past bisa jawab soal-soal di pilihan ganda.
Untuk soal essaynya ini yang cukup membuat bingung. Ada soal yang menanyakan "aplikasi atau program apa saja yang termasuk dalam Microsoft Office 2007?". Buat yang biasa pake Office 2007 pasti gampang menjawabnya (apa hayo..hehe), tapi buat saya yang biasa pake Office XP, jelas saja saya kelabakan menjawabnya. Saya cuma jawab Word, Excel, Outlook dan PowerPoint. Hehe..Kacau ya.
Selain itu ada soal yang menanyakan langkah-langkah melakukan sesuatu di word. Sayang sekali saya sudah lupa apa soalnya. Kalau tidak salah seputar melakukan sesuatu dengan Word 2007.
Lanjut ke soal psikotes.
Psikotes untuk tes CPNS Kemenlu 2010 dilakukan oleh semacam lembaga psikologinya TNI AD. Tips untuk menghadapi tes ini yaitu sarapan sebelum berangkat ke tempat tes, karena psikotes ini paling menguras tenaga dan pikiran. Psikotes ini berlangsung dari pagi sampe sore.
Dalam psikotes ini, pertama kita akan diberi semacam formulir biodata diri yang harus teman-teman isi. Saran dari saya isilah dengan jujur sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jangan berbohong karena nantinya biodata diri ini akan dicross check pada saat teman-teman menghadapi wawancara psikologi.
Setelah itu, baru serangkaian tes dimulai. Ada tes pauli, tes kemampuan verbal, tes yang otak-atik kubus (ngaco ni namanya..hehe), tes hitung-hitungan, deret angka, dll.
Pokoknya, rajin berlatihlah soal-soal psikotes yang ada di buku-buku soal psikotes yang banyak dijual di pasaran. Tips dari saya sih siapkan pensil lebih dari satu, karena dalam psikotes waktu sedikit pun sangat berharga. Pasti ga mau kan kita kehilangan beberapa nomor hanya gara-gara kita ingin meraut pensil kita.
Tes selanjutnya, wawancara psikologi. Jujur saya tidak bisa banyak bercerita tentang tes wawancara psikologi ini. Saya bingung karena semua pertanyaan lebih ke pribadi masing-masing. Intinya jawablah setiap pertanyaan dengan tenang dan sopan, serta jujur sesuai dengan pribadi teman-teman. Pertanyaan standar yang akan muncul adalah "mengapa kamu mau menjadi diplomat". Pertanyaan seputar latar belakang keluarga dan pendidikan juga akan ditanyakan.
Tes terakhir, sekaligus tes yang paling membuat saya bangga bisa lolos sampai tahap akhir (meskipun tidak lolos pada akhirnya..hehe), adalah wawancara substansi. Di wawancara ini, teman-teman akan berhadapan dengan 3 orang panelis yang biasanya adalah para mantan duta besar dan pejabat eselon 2 di Kementerian Luar Negeri. Wawancara dilakukan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (meski ada beberapa teman peserta tes saat itu juga ditanya dalam bahasa Prancis).
Pertanyaan yang muncul buat saya kebanyakan lebih ke hafalan(mungkin karena saya lulusan Sastra Inggris yang tidak ada background politik maupun hukum internasional sama sekali) seperti pertanyaan sejarah ASEAN, sekjen ASEAN, negara anggota, dll.
Ada beberapa pertanyaan yang membutuhkan pendapat pribadi saya seperti "ASEAN di jaman sekarang disebut "paper tiger" alias macan kertas. Mengapa?".Lalu ada pertanyaan pula seputar bagaimana memulihkan citra Indonesia di mata internasional terutama terkait dengan pandangan Indonesia sebagai negara koruptor dan negara teroris. Pertanyaan tentang inter-faith dialogue juga muncul dalam wawancara substansi ini.
(NB: menurut teman-teman peserta yang memiliki background politik, hukum, dan HI, katanya pertanyaan semuanya lebih meminta untuk pendapat pribadi saja)
Tips dari saya adalah rajin membaca berita internasional terutama terkait Indonesia. Tidak mungkin kan kita menjawab panjang lebar tanpa kita punya pengetahuan mengenai hal tersebut. Oh iya, ada yang bilang juga dalam menjawab setiap pertanyaan, kita sebaiknya menjawab dengan gaya diplomasi yaitu tidak langsung to the point, tapi sedikit memutar baru ke poin yang ingin disampaikan.
Akhirnya, selesai juga tulisan ini. Sebenarnya saya sudah lama ingin menulis seputar tes tahap akhir CPNS Kemenlu ini, tapi berhubung baru sempat sekarang, jadi ya baru jadi sekarang.
Selamat membaca, semoga berguna buat teman-teman yang berminat masuk Kementerian Luar Negeri tahun 2011 ini.
Jangan lupa baca juga posting saya tentang tes substansi dan tes bahasa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Masa Pertumbuhan Kita
Kalian pasti pernah menerima ucapan dari teman atau saudara kalian dengan bunyi kira-kira seperti ini " Makan yang banyak ya. Kan lagi ...
-
Manusia seringkali mempunyai banyak ide atau rencana dalam otaknya, tapi seberapa banyak ide atau rencana tersebut yang kita perjuangkan su...
-
Bagi kalian yang sedang mengurus persyaratan LPDP terutama untuk beasiswa Magister ke luar negeri, salah satu syarat yang harus diurus adal...
wew, bisa lolos tahapan tes substansi aja udah hebat, aplg bisa mncapai tahap akhir, luar biasa! hehe...
BalasHapustapi kenapa tahun berikutnya ga ikutan? padahal tinggal selangkah lagi u/ mnjadi diplomat :)
Puji Tuhan memang tahun itu bisa sampai tahap akhir.
HapusKenapa tahun berikutnya ga ikutan?
Skali lagi puji Tuhan juga karena tahun itu saya diterima di kementerian lain.
Semoga sukses
luar biasa perjalanan karir mas bro ini. .
BalasHapusHehe... Gak lah bro...
HapusSemua orang punya jalan masing-masing kok..:))
Wah......congratz krn udh ada diberikan yg terbaik....kmrn wkt tes wawancara nya pake bhs prancis itu , klo qta mengerti bhs prancis ya ?
BalasHapusIya. Kalo emang kita mengerti bahasa Perancis (apalagi kalo kamu Sastra Perancis), kemungkinan besar akan ditanya dengan bahasa Perancis.
Hapusluar biasa
BalasHapusRuarrrr biasa.....
HapusMas Robertus,terima kasih info2 nya ttg tes kemlu
Hapussy adi,tahun kemaren sy ikut cpns kemlu tp gagal d tes bahasa,tahun ini sy jg nyoba lagi kkemlu,sy pny bbrp prtnyaan:
1.tes bhs inggris pns kemlu it minimal hrs 550 ya?
2.mnrt mas robert sbg anak sastra inggris,tes EPT LIA & Toefl ITP lebih susah mana?
3.ada tips n trik biar lolos tes bhs inggris LIA?
Halo Adi. Makasih sudah mengunjungi blog saya.
HapusWah, seru ya perjuangan masuk ke Kemlu.
Saya coba jawab pertanyaan satu persatu ya
1. Kalau untuk tahun saya (2010), berdasarkan informasi yang saya baca dari beberapa blog (saya lupa linknya), nilai standarnya EPT LIA yang diterapkan Kemlu adalah 550. Cuma menurut saya pribadi, nilai ini bisa naik dan turun tergantung perbandingan jumlah pelamar dengan lowongan yg dibutuhkan. Di tahun saya, posisi yg dibutuhkan 60 orang, sedangkan untuk pelamar yg mengikuti tes tahap akhir itu berjumlah 180 orang. Jadi satu posisi diperebutkan 3 orang. Nah menurut saya, nilai EPT itu berguna untuk menjaring jumlah 180 orang tersebut. Sepertinya Kemlu melakukan ranking dari rangking 1 s.d 180 orang dgn nilai EPT tertinggi. Itu pendapat saya.
2. Menurut saya, kalau kesusahannya sama. Cuma di EPT ada unsur Speaking, yg ga ditemui di Toefl ITP.
3. Triknya sama dengan trik Toefl ITP. Perbanyak latian saja mas.
menurut mas tes yang tersulit itu yang mana ya? berhubung seleksinya ketat.... benar-benar perjuangan...
BalasHapusMenurut saya paling sulit adalah wawancara psikologi, karena kita tidak merasa sedang diwawancara padahal kita dinilai.
HapusKalo tes yang lain, kita tau apakah kita bisa atau enggak dalam penilaiannya.