Untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus, salah satu faktor penting yang harus kita perhatikan adalah persiapan kerja, termasuk di dalamnya adalah bagaimana membuat CV yang baik dan bagaimana teknik menghadapi wawancara kerja. Hal inilah yang menjadi inti pembelajaran kelas AkberJKT yang bertema “Career Preparation” tanggal 21 November 2013 yang lalu.
Pak Michael Handry, guru yang mengajar malam itu, membagi materi kelasnya menjadi tiga hal, yaitu bagaimana membuat CV yang baik, bagaimana persiapan wawancara kerja, dan bagaimana teknik menghadapi wawancara kerja. Pak Michael ini adalah salah satu trainer advisor dari Interview First, sebuah tempat kursus yang mengkhususkan diri pada kursus “persiapan kerja”, yang malam itu sekaligus memberikan donasi ruangan kepada AkberJKT.
Terkait bagaimana membuat CV yang baik, Pak Michael menjelaskan bahwa sebuah CV adalah alat pemasaran alias “marketing tools” diri kita. Oleh karena itu, “jangan pernah membuat CV secara asal-asalan apalagi hanya copy paste dari CV milik teman”, jelasnya.
Isi dari CV itu sendiri adalah data pribadi, pengalaman kerja, pendidikan dan training, kompetensi, minat dan prestasi, informasi tambahan, dan yang terakhir adalah referensi. Berikut beberapa catatan yang saya buat kaitannya dengan isi dari sebuah CV:
Pak Michael Handry, guru yang mengajar malam itu, membagi materi kelasnya menjadi tiga hal, yaitu bagaimana membuat CV yang baik, bagaimana persiapan wawancara kerja, dan bagaimana teknik menghadapi wawancara kerja. Pak Michael ini adalah salah satu trainer advisor dari Interview First, sebuah tempat kursus yang mengkhususkan diri pada kursus “persiapan kerja”, yang malam itu sekaligus memberikan donasi ruangan kepada AkberJKT.
Terkait bagaimana membuat CV yang baik, Pak Michael menjelaskan bahwa sebuah CV adalah alat pemasaran alias “marketing tools” diri kita. Oleh karena itu, “jangan pernah membuat CV secara asal-asalan apalagi hanya copy paste dari CV milik teman”, jelasnya.
Isi dari CV itu sendiri adalah data pribadi, pengalaman kerja, pendidikan dan training, kompetensi, minat dan prestasi, informasi tambahan, dan yang terakhir adalah referensi. Berikut beberapa catatan yang saya buat kaitannya dengan isi dari sebuah CV:
- Pada bagian pengalaman kerja, jangan hanya menyebutkan jenis pekerjaan dan lama rentang waktu bekerja saja, melainkan harus lebih detail lagi yaitu dengan menyebutkan apa saja tugas dan tanggung jawab pada pekerjaan tersebut, termasuk achievement alias prestasi yang didapat dari pekerjaan tersebut.
- Bagaimana untuk para lulusan baru yang belum punya pengalaman kerja? Mas Michaelmenjelaskan bahwa untuk para lulusan baru seperti ini, kolom pengalaman kerja bisa diganti dengan pengalaman berorganisasi.
- Untuk pendidikan dan training, seorang pelamar kerja tidak perlu melampirkan sertifikat bukti pernah mengikuti pendidikan atau training tersebut. Kenapa? Karena nanti bila memang pelamar dipanggil untuk tahap wawancara, maka pada saat itulah biasanya HRD akan menanyakan sertifikat-sertifikat yang membuktikan bahwa si pelamar benar-benar telah mengikuti pendidikan dan training sebagaimana disebutkan dalam CV.
- Buat yang memiliki bakat musik, nyanyi atau potensi lainnya, perusahaan biasanya akan suka karena karyawan/i yang memiliki bakat semacam itu biasanya akan membentuk employee engagement dalam perusahaan tersebut.
- Bagaimana kalau kita memiliki pengalaman kerja di berbagai bidang? Apakah kita harus memasukkan semua pengalaman kerja tersebut atau hanya yang relevan dengan pekerjaan yang sedang dilamar? Untuk pengalaman kerja yang semacam “nano-nano” tersebut sebaiknya dimasukkan saja ke dalam CV. Kenapa? Ya karena pengalaman kerja adalah investasi waktu kita. Ada kemungkinan juga HRD akan melihat sisi positif dari pengalaman kerja yang “nano-nano” tersebut.
- 33% dari atasan memahami bahwa dalam 90 detik pertama pada sebuah interview apakah mereka akan menerima seseorang.
- 67% dari atasan mengatakan bahwa eye contact yang buruk adalah kesalahan non verbal yang paling umum.
- Ketika bertemu orang baru, 55% dari hasil interview berasal dari cara seseorang berpakaian, bersikap dan berjalan masuk.
- 65% dari atasan mengindikasikan bahwa pakaian bisa menjadi faktor yang menentukan jika ada dua kandidat memiliki hasil interview yang sama.
- Memiliki pengetahuan yang sedikit (bahkan tidak sama sekali) dari perusahaan adalah kesalahan yang paling umum pada waktu interview.
- Pertanyaan nomor satu yang paling sering ditanyakan adalah ceritakan tentang diri anda.
- Kesalahan umum nomor satu ada sebuah job interview adalah tidak bertanya mengenai pekerjaan.
Pembahasan menjadi menarik ketika dijelaskan mengenai penilaian kepribadian berdasarkan DISC profile karena Pak Michael menantang Akberians yang datang untuk mencoba mengkategorikan 4 Presiden RI yaitu Soekarno, Soeharto, Gus Dur dan SBY ke dalam 4 kuadran DISC profile tersebut. Silakan menebak-nebak ya.
sumber: http://etpa.com.au/wp-content/uploads/2013/10/DISC.gif |
Setelah dijelaskan mengenai DISC Profile, selanjutnya dijelaskan salah satu metode interview yaitu Behavioral Interview (STAR). Metode ini seperti mengambil salah satu “bagian” dari kehidupan si pelamar, biasanya adalah pengalaman kerja, yang seakan menjadi semacam “jendela” untuk melihat kepribadian si pelamar secara keseluruhan.
Metode STAR
Situation. Menjabarkan situasi di penglaaman kerja
Target. Apa yang ingin dicapai kapan berapa
Action. Apa strateginya skill yang diperluka support
Result. Hasil prestasi
Di akhir kelas, salah satu pesan yang selalu dibilang oleh Pak Michael adalah bekerja itu ibadah. Beliau mengatakan bahwa kita semua ini sedang bekerja di “perusahaan Tuhan”. Kita tidak tahu kita akan bekerja dimana, yang jelas bekerja dimana pun kita harus memiliki integritas.
Terkait interview sendiri, Pak Michael berpesan bahwa jangan pernah berbohong pada saat melamar pekerjaan, karena cepat atau lambat, perusahaan akan mengetahui apakah si pelamar atau berbohong atau tidak.
sumber: @akberJKT |
Fakta yang membuat saya kaget adalah ternyata biaya untuk menerima orang baru itu 6 kali lebih besar daripada mempertahankan dan menjaga karyawan yang sudah ada. Wew… Tak heran mengapa perusahaan yang bagus akan benar-benar melakukan proses seleksi karyawan baru secara ketat.
min, boleh minta cp interview first gak?? soalnya di kampus saya juga mau ngadain acara career training gitu dan saya tertarik ama ulasan mimin selama acara tersebut. terima kasih :D
BalasHapus