Selasa lalu, saya dan teman saya ditugaskan dari kantor untuk mengikuti rapat di Hotel Lorin, Sentul Bogor. Begitu mendengar kata “Sentul Bogor”, maka yang terbayang di pikiran saya adalah mencicipi “pedagang sate kiloan” atau kerap disingkat dengan istilah PSK. Saya yang memang sudah lama sekali mendengar kelezatan sate kiloan, langsung merasa senang ketika mendengar penugasan ke daerah Sentul ini.
Pedagang Sate Kiloan yang saya datangi adalah Rumah Makan Emut Rasa yang ada di jalan Babakan Madang. Untuk mencapai kesana, dari hotel Lorin tempat saya menginap, saya dan teman saya mesti berjalan sekitar 300 meter ke arah pintu gerbang Sirkuit Sentul. Dari depan pintu gerbang Sirkuit Sentul, kami naik angkot no 04 jurusan Cisanggaruli. Segera setelah kami naik angkot, kami tak lupa bilang kepada supir angkutnya untuk menurunkan kami di pedagang sate kiloan di daerah Cisanggaruli. FYI, sate kiloan tidak hanya ada di Cisanggaruli saja, tapi kata supir angkotnya disitulah daerah yang lebih rame untuk sate kiloannya.
Begitu sampai di Rumah Makan Emut Rasa, saya heran dengan kata supir angkot yang bilang daerah sini ramai dengan pengunjung yang ingin mencoba sate kiloan, karena Rumah Makan Emut Rasa yang saya datangi ini sepi sekali. Saat saya datang, hanya saya dan teman saya yang menjadi pengunjungnya. Pikir saya, mungkin di pedagang sate kiloan lain lebih ramai. Ternyata, setelah saya berjalan keluar rumah makan, saya tak melihat pedagang sate kiloan lain yang ramai. Yang ramai justru Alfamart yang berjarak sekitar 15 meter dari lokasi Rumah Makan Emut Rasa.
Malam itu, saya dan teman saya memesan sate kambing. Saya tak tahu apa ada menu lain selain sate kambing, karena yang terlihat digantung di dekat meja pedagang hanya sepotong besar daging kambing yang digantung pada sebuah kait besi.
Berhubung rumah makan yang menjual sate kiloan, awalnya saya hendak memesan sate per kiloan. Namun setelah mengetahui harga perkilo daging kambingnya menurut saya mahal, yaitu Rp. 160.000,00 perkilo, maka saya dan teman saya sepakat memesan sate kambingnya per porsi, yaitu Rp. 30.000,00 untuk sepuluh tusuk. Harga tersebut belum termasuk nasi yang dihargai sebesar Rp. 5.000,00 per porsi.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, semua pesanan kami datang. Sebelum pesanan kami datang, pelayan telah terlebih dahulu memberikan kami masing-masing satu gelas teh tawar hangat (rasanya tehnya tidak enak. Tawar sekali seperti air putih).
Sepuluh tusuk sate kambing disajikan dalam piring terpisah dari bumbu kecap. Oh iya, buat yang tak suka bumbu kecap, disini juga disediakan bumbu kacang. Dua porsi nasi disajikan di dalam satu tempat nasi yang terbuat dari bambu (porsinya saya rasa cukup banyak. Bagi saya bisa jadi empat porsi).
Begitu mencicipi sate kambing yang kami pesan, rasa kesal karena harga perkilo kambingnya cukup mahal menjadi hilang sudah. Daging kambingnya sangat lembut saat digigit. Jadi gigi saya tidak perlu berusaha keras untuk mengunyah setiap potongan dagingnya. Nyummy sekali rasanya. Yang bikin mantap juga adalah karena potongan daging per tusuk satenya itu besar-besar, dan benar-benar daging. Bukan lemak atau jeroan kambing. Pokoknya mantap dan enak.
Oh iya, buat yang dari Jakarta penasaran ingin mencicipi lezatnya sate kiloan ini, kalian bisa masuk dari tol Jagorawi exit tol Sentul City. Letak rumah makan ini tak jauh dari Hotel Harris yang persis ada di depan Sentul International Convention Center (SICC). Sebagai catatan saja, jalan di daerah sini tidak mulus. Jadi bersiaplah untuk terguncang perutnya selama perjalanan menuju atau pergi dari rumah makan ini.
Lihat Rm. Emut Rasa di peta yang lebih besar
Pedagang Sate Kiloan yang saya datangi adalah Rumah Makan Emut Rasa yang ada di jalan Babakan Madang. Untuk mencapai kesana, dari hotel Lorin tempat saya menginap, saya dan teman saya mesti berjalan sekitar 300 meter ke arah pintu gerbang Sirkuit Sentul. Dari depan pintu gerbang Sirkuit Sentul, kami naik angkot no 04 jurusan Cisanggaruli. Segera setelah kami naik angkot, kami tak lupa bilang kepada supir angkutnya untuk menurunkan kami di pedagang sate kiloan di daerah Cisanggaruli. FYI, sate kiloan tidak hanya ada di Cisanggaruli saja, tapi kata supir angkotnya disitulah daerah yang lebih rame untuk sate kiloannya.
Begitu sampai di Rumah Makan Emut Rasa, saya heran dengan kata supir angkot yang bilang daerah sini ramai dengan pengunjung yang ingin mencoba sate kiloan, karena Rumah Makan Emut Rasa yang saya datangi ini sepi sekali. Saat saya datang, hanya saya dan teman saya yang menjadi pengunjungnya. Pikir saya, mungkin di pedagang sate kiloan lain lebih ramai. Ternyata, setelah saya berjalan keluar rumah makan, saya tak melihat pedagang sate kiloan lain yang ramai. Yang ramai justru Alfamart yang berjarak sekitar 15 meter dari lokasi Rumah Makan Emut Rasa.
Malam itu, saya dan teman saya memesan sate kambing. Saya tak tahu apa ada menu lain selain sate kambing, karena yang terlihat digantung di dekat meja pedagang hanya sepotong besar daging kambing yang digantung pada sebuah kait besi.
Berhubung rumah makan yang menjual sate kiloan, awalnya saya hendak memesan sate per kiloan. Namun setelah mengetahui harga perkilo daging kambingnya menurut saya mahal, yaitu Rp. 160.000,00 perkilo, maka saya dan teman saya sepakat memesan sate kambingnya per porsi, yaitu Rp. 30.000,00 untuk sepuluh tusuk. Harga tersebut belum termasuk nasi yang dihargai sebesar Rp. 5.000,00 per porsi.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, semua pesanan kami datang. Sebelum pesanan kami datang, pelayan telah terlebih dahulu memberikan kami masing-masing satu gelas teh tawar hangat (rasanya tehnya tidak enak. Tawar sekali seperti air putih).
Sate kambing siap disantap (dok.teman saya) |
Sepuluh tusuk sate kambing disajikan dalam piring terpisah dari bumbu kecap. Oh iya, buat yang tak suka bumbu kecap, disini juga disediakan bumbu kacang. Dua porsi nasi disajikan di dalam satu tempat nasi yang terbuat dari bambu (porsinya saya rasa cukup banyak. Bagi saya bisa jadi empat porsi).
Begitu mencicipi sate kambing yang kami pesan, rasa kesal karena harga perkilo kambingnya cukup mahal menjadi hilang sudah. Daging kambingnya sangat lembut saat digigit. Jadi gigi saya tidak perlu berusaha keras untuk mengunyah setiap potongan dagingnya. Nyummy sekali rasanya. Yang bikin mantap juga adalah karena potongan daging per tusuk satenya itu besar-besar, dan benar-benar daging. Bukan lemak atau jeroan kambing. Pokoknya mantap dan enak.
Oh iya, buat yang dari Jakarta penasaran ingin mencicipi lezatnya sate kiloan ini, kalian bisa masuk dari tol Jagorawi exit tol Sentul City. Letak rumah makan ini tak jauh dari Hotel Harris yang persis ada di depan Sentul International Convention Center (SICC). Sebagai catatan saja, jalan di daerah sini tidak mulus. Jadi bersiaplah untuk terguncang perutnya selama perjalanan menuju atau pergi dari rumah makan ini.
Lihat Rm. Emut Rasa di peta yang lebih besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya ya....:))