Banyak orang yang berkata bahwa modal untuk mendapatkan beasiswa adalah niat, semangat, fokus dan hal-hal lain yang sifatnya intangible. Semua hal tersebut memang harus dimiliki oleh seorang pejuang beasiswa. Namun di tulisan saya kali ini, saya ingin sedikit berbagi modal uang yang mungkin harus kalian siapkan ketika mulai berpikiran untuk berburu beasiswa untuk studi ke luar negeri.
1. Biaya Untuk Persyaratan Bahasa Inggris
Tidak bisa dipungkiri salah satu syarat yang pasti ada di setiap beasiswa luar negeri adalah persyaratan bahasa Inggris. Biasanya, penyelenggara beasiswa mempersyaratkan kita untuk menyampaikan bukti kemampuan bahasa Inggris. Untuk universitas atau beasiswa untuk studi ke Eropa dan Australia, syarat yang diminta biasanya berupa sertifikat IELTS terbaru, sedangkan untuk studi ke Amerika Serikat, TOEFL menjadi persyaratan yang wajib ada.
Untuk kalian yang sudah merasa jago bahasa Inggris, itu berarti kalian tinggal ikut saja tes IELTS di beberapa penyedia tes IELTS seperti IDP, British Council, atau IALF. Untuk sekali tes, kalian harus menyiapkan dana sekitar Rp 2.500.000,00 - Rp 3.000.000,00. Sebagai informasi, bulan Maret lalu ketika saya ikut tes IELTS, biaya yang harus dibayarkan adalah Rp 2.850.000,00. .
Buat kalian yang bahasa Inggrisnya ga jago-jago banget, itu artinya kalian perlu persiapan yang lebih panjang. Belajar bahasa Inggris bisa kalian lakukan secara otodidak atau ikut les di lembaga bahasa. Saya sendiri dulu pertama kali tes IELTS di tahun 2014, dan sebelum tes tersebut saya mengikuti les persiapan IELTS di IALF Kuningan Jakarta. Biaya les saya waktu itu sekitar Rp 4.300.000,00. Mungkin di tempat les lain biayanya bisa lebih murah atau lebih mahal. Untuk kalian yang sama sekali tidak mengerti bahasa Inggris, itu artinya kalian harus berusaha lebih keras dan rajin daripada orang yang sudah memiliki kemampuan dasar bahasa Inggris.
Berikut beberapa tautan website lembaga bahasa yang bisa kalian kunjungi:
2. Biaya Penerjemahan Dokumen
Untuk mendaftar beasiswa luar negeri, kita juga harus mempersiapkan terjemahan bahasa Inggris dari setiap dokumen biasanya dipersyaratkan seperti ijazah dan transkrip S1. Penerjemahan dokumen tersebut tidak bisa dilakukan sendiri karena harus diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah (sworn translator). Berapa biaya yang harus disiapkan untuk penerjemahan dokumen ini?
Saya pernah menerjemahkan di Edlink + Connex Jakarta (sebuah konsultan studi luar negeri) dengan biaya sekitar Rp 75.000 per dokumen. Saya pun pernah menerjemahkan ke penerjemah tersumpah hasil dari googling dengan biaya kurang lebih sama dengan Edlink + Connex Jakarta.
Oh iya, sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa penerjemah tersumpah, coba cek ijazah atau transkrip kalian apakah sudah bilingual atau belum. Jika sudah, kan lumayan menghemat karena tidak perlu diterjemahkan lagi. Selain itu, pastikan juga kalian memilih sworn translator yang terpercaya. Buat yang bingung cari dimana, mungkin bisa dicek tautan berikut ini.
3. Biaya Legalisir Dokumen
Di dalam salah satu persyaratan beasiswa Australian Awards, kita diminta untuk menyampaikan salinan legalisir dari ijazah dan transkrip S1. Untuk saya yang tinggal di Bekasi, sedangkan kampus S1 saya ada di Purwokerto, ini berarti saya harus mengeluarkan biaya untuk transportasi dari Bekasi ke Purwokerto dan sebaliknya. Untungnya, keluarga saya memang asli Purwokerto sehingga saya bisa minta tolong saudara saya. Di UNSOED sendiri, tarif resmi biaya legalisir ijazah dan transkrip adalah Rp 2.000,- per lembar. Buat yang berasal dari kampus selain UNSOED, kalian bisa cek di website kampus kalian masing-masing.
4. Biaya Pembuatan Paspor
Untuk pergi studi ke luar negeri, paspor menjadi hal wajib yang kalian harus punya. Memang sih paspor ini tidak menjadi persyaratan pendaftaran beasiswa. Namun ini sudah seperti hal yang tidak tertulis tapi kalian harus siapkan sendiri.
Biaya pembuatan paspor sampai dengan tulisan ini terbit adalah Rp 300.000,00. Biaya ini tidak termasuk dengan biaya fotocopy berkas dan dokumen dan biaya transportasi dari rumah kalian ke kantor imigrasi.
5. Biaya Tes Kesehatan
Salah satu persyaratan beasiswa LPDP adalah kita harus menyampaikan surat keterangan sehat dan bebas narkoba. Persyaratan ini tentunya menjadi beban biaya bagi kita. Pada saat tahun kemarin saya mendaftar LPDP, saya tes kesehatan dan tes narkoba di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Total biaya yang harus saya keluarkan sekitar 1jtan. Pengalaman saya tes kesehatan ini bisa dicek disini
Itu tadi biaya-biaya minimal yang harus kalian perhitungkan dan persiapkan ketika berpikir untuk mendaftar beasiswa luar negeri. Nanti kalau ada biaya lain yang saya ingat dulu pernah keluarkan, nanti saya update tulisan ini.
Min, apa surat kesehatan harus diterjemahkan juga?
BalasHapusMaaf terlambat ya.
HapusIya tidak perlu diterjemahkan